Manajemen Pelayanan Publik
Thursday, April 9, 2015
1
komentar
>
Jelaskan dengan contoh kecerdasan emosional ini mampu membantu pelayanan publik dalam meningkatkan kinerja pelayanan.
Sebagai pelayan masyarakat, pegawai publik
atau birokrat harus mampu memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat,
karena indikator kinerjanya ditentukan oleh seberapa puas masyarakat mendapat
pelayanan dari mereka. Disisi lain masyarakat
banyak membutuhkan layanan yang cepat membuat pegawai publik atau
birokrat harus bertindak cepat. Dengan kondisi ini akan terkadang membuat
setres dan frustasi. Namun sebagai pelayan publik atau pelayan masyarakat
mereka tetap dituntut untuk bisa memberikan pelayanan yang baik. Meskipun
setres dan frustasi, mereka harus bisa tetap tersenyum dan menunjukan raut muka
bahagia. Meskipun marah, harus ramah dan menyapa dengan tutur kata yang lemah
lembut. Harus menunjukan sifat layaknya aktor yang mampu mengubah karakternya
sesuai dengan peran yang dimainkan. Hal tersebut bukan merupakan pekerjaan
mudah karena mereka dituntut untuk mampu mengelola emosi mereka sehingga
kemarahan dan stres tidak sampai mengganggu kinerja dalam memberikan pelayanan
kepada masyarakat. Dalam kondisi seperti inilah peran kecerdasan emosional
birokrat diperlukan untuk mengelola emosinya sehingga efek stres dan emosi
negatif lainya tidak sampai mengganggu kinerja.
Kecerdasan emosional merujuk pada kemampuan
untuk mengevaluasi dan mengekpresikan emosinya sendiri, kemampuan untuk
mengenali, dan memahami emosi orang lain, kemampuan untuk mengatur emosinya
sendiri dan emosi orang lain, dan kemampuan untuk menggunakan emosinya dalam
rangka untuk mencapai kinerja yang lebih baik. Dengan kemampuan seperti ini akan
mampu mengenali dan memahami emosi diri sendiri dan orang lain dan mengetahui
cara menggunakan informasi tentang emosi untuk membangun hubungan yang baik
dengan orang lain. Dari hubungan baik tersebut, nantinya bisa memfasilitasi
seseorang untuk mencapai kinerja yang lebih baik karena pada hakikatnya, dalam
setiap hubungan yang baik tersimpan potensi sumber daya yang sewaktu-waktu bisa
dimanfaatkan untuk menyelesaikan suatu
pekerjaan.
Contoh : A tidak mampu mengerjakan pekerjaan
B dan A mengetahui kalau C bisa mengerjakan pekerjaan tersebut. Karena A
mempunyai hubungan yang baik dengan C maka A pergi ke C untuk bertanya
bagaimana mengerjakan pekerjaan tersebut.
Ilustrasi
tersebut setidaknya bisa menjelaskan tentang bagaimana hubungan baik bisa
membantu seseorang meningkatkan kinerjanya. Selain itu, kecerdasan emosional
seseorang juga dianggap bisa membantu seseorang untuk mengelola setres. Dengan
kecerdasan emosional seseorang akan mampu mengontrol dan menjaga diri dari
setres dan emosi negatif lainnya. Kecerdasan emosional juga mampu membantu
seseorang untuk berkomunikasi dengan baik terhadap orang lain karena dengan
kemampuannya untuk mengenali emosi dan orang lain, mereka bisa menentukan
bentuk komunikasi yang tepat untuk berkomunikasi sehingga alur komunikasi
menjadi kondusif.
Untuk menjelaskan dari contoh di atas,
mengapa kecerdasan emosional bisa meningkatkan kinerja pelayanan kepada
masyarakat.
1.
Dengan
memahami kondisi emosi dirinya sendiri dan kondisi emosi masyarakat yang
dilayani, seorang birokrat akan mampu menjaga hubungan baik dengan masyarakat
yang dilayani. Dalam kondisi tertentu hubungan baik akan bisa menghasilkan
sebuah empati yang kesemuanya akan berdampak pada kepuasan bersama. Yang
melayani tahu bagaimana rasanya jika sedang membutuhkan pelayanan, sedangkan
masyarakat bisa memahami bahwa yang membutuhkan pelayanan adalah orang banyak.
2.
Dengan
kecerdasan emosional seorang birokrat akan mampu mengontrol dan mengelola
setres sehingga dampaknya tidak sampai ke masyarakat yang dilayani. Meskipun
pekerjaan menumpuk karena banyaknya masyarakat yang meminta pelayanan, mereka
masih bisa tersenyum sambil berkata dengan lemah lembut. Jika itu bisa
dilakukan, niscaya kualitas pelayanan akan menjadi baik.
3.
Kecerdasan
emosional akan membantu seorang birokrat untuk berkomunikasi dengan baik dan
lancar. Kecerdasan emosional seorang birokrat akan mampu membantu untuk
mengoptimalkan kinerja kognisinya sehingga mereka bisa berfikir jernih untuk
memformulasikan kalimat-kalimat mana tepat untuk disampaikan kepada masyarakat
sehingga masyarakat tidak sampai kecewa dan tersinggung. Dengan kejernihan
berfikir dan ketenangan berperilaku, mereka akan mampu mengartikulasikan kata
demi kata dengan jelas dan dengan tekanan yang lembut sehingga bisa memberikan
kesejukan bagi yang dilayani. Jika kondisi ini terjadi, model pelayanan dengan
hati akan bisa tercapai. Dalam pemberian pelayanan, seorang birokrat tidak lagi
mendasarkan pada rutinitas kerja sebagai pelayanan masyarakat namun sudah
dilandasi pada perasaan untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada
masyarakat.
Setelah kita mengetahui pada ulasan tersebut,
kita bisa berspekulasi bahwa kecerdasan emosional seseorang birokrat akan mampu
membantunya untuk meningkatkan kinerja pelayanan kepada masyarakat.
Ely Susanto. Pelayanan Publik. KECERDASAN
EMOSIONAL BIROKRAT DAN KINERJA PELAYANAN PUBLIK. Hal : 315-329.
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Manajemen Pelayanan Publik
Ditulis oleh Mulyandaru Trianto
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke https://rayendar.blogspot.com/2015/04/manajemen-pelayanan-publik.html?m=0. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh Mulyandaru Trianto
Rating Blog 5 dari 5
1 komentar:
kak mau tanya, ini artikel yang ditulis ely susanto yang judul artikelnya kecerdasan emosioanl birokrat dan kinerja pelayana publik kah?
Post a Comment